Pembahasan mengenai guru adalah hal yang menarik bagi saya, semoga untuk sahabat tripepa.com demikian! Alasan saya mengatakan hal itu karena guru adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses pula.Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu untuk menjadi figur yang baik, akan menciptakan murid yang baik pula. Murid mempunyai kekuatan dari guru tersebut. Terlebih untuk mencapai cita-cita murid.mKita lihat teman-teman kita atau atlit-atlit hebat yang mendapatkan kejuaraan internasional ataupun nasional, mereka hebat karena guru ikut turun tangan dalam hal tersebut.
Peran guru begitu berharga, pengorbanan yang tidak dapat disetarakan dengan keuntungan atau gaji yang ia dapatkan mampu terbalaskan dengan menciptakan murid yang bertalenta. Peran guru sangat vital dalam pembentukan karakter, cita-cita, dan visi misi murid. Gurulah yang ikut serta dibelakang layar, ketika muridnya berprestasi dalam suatu bidang.
Kriteria Guru
Guru yang saya maksud disini adalah kriteria guru yang mampu menjadi figur inspirator dan motivator murid, atau kita bisa menyebutnya guru ideal.
- Guru yang memahami benar profesinya, seorang guru masuk dalam kriteria guru ideal ini adalah guru yang paham kedudukannya, sebagai pendidik, sebagai orang yang mulia, ditunggu ilmu dan baktinya oleh muridnya, dan yang berpegang teguh pada falsafah “tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah”. Sungguh mulia seorang guru, coba kita perhatikan, yang ayah, ibu, saudarnya sebagai guru. Berapa pendapatan mereka? Berapa tenaga, pengorbanan, ilmu yang mereka dapatkan? Biaya kuliah S1, S2 terkadang terhitung tidak sebanding dengan apa yang diberikan. Namun dengan falsasah hidupnya, mereka bisa menjadi figur yang hebat.
- Guru yang rajin membaca dan menulis, guru yang rajin membaca tentu akan menambah ilmu. Seketika murid-muridnya melontarkan beberapa pertanyaan, tentu dengan mudah akan dijawab. Namun sebaliknya, kalau guru sudah puas dengan apa yang dia dapatkan semasa sekolahnya dulu, ilmu itu justru tidak berkembang. Muridnyapun kan mendapatkan ilmu yang monoton. Dan guru pandailah menulis, apapun itu. Bisa saja posting di blog atau kirim kemajalah, yang materinya bermanfaat untuk orang lain.
- Guru yang sensitif terhadap waktu, guru harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Kalau orang barat menyebut waktu adalah uang, maka guru mengatakan waktu adalah pedang tajam. Yang mana kalau tidak digunakan sebaik mungkin bisa mencelakaan orang lain bahkan diri sendiri.
- Guru yang kreatif dan inovatif, dengan pengalaman guru selama jenjang sekolahnya, tentu mengalami pengalaman yang baik dan buruk, adopsilah hal yang baik itu. Tanamkan pada murid kita nanti. Dan carilah hal-hal yang baru, jangan monoton seperti itu saja. Seorang guru bukan hanya berbicara, namun sesekali menjadi pemeran dalam meteri. Misalnya sedang menceritakan ustad, kuasailah bagaimana seorang ustad itu, dan contoh lain sebagainya.
- Guru yang memiliki lima kecerdasan (intelektual, moral, sosial, emosional, motorik), intelektual adalah kecerdasan berhubungan dengan kepandaian berpikir, moral adalah kecerdasan rohaninya, sosial adalah kecerdasan dalam bermasyarakat, emosional adalah kecerdasan yang berhubungan dengan sikap, amarah, dan motorik adalah kecerdasan untuk membentuk diri mampu bersaing dengan dunia lainnya.
Demikian yang bisa saya curahkan, terimakasih teruntuk guru-guruku, pengorbananmu takan pernah terlupakan. Sadarlah wahai sahabatku, tanpa guru kita bukanlah apa-apa, rajinlah kita menjalin silaturahmi, dengan mendatangkan doa teruntuk guru-guru kita, dan langkahkan kaki kerumah mereka, jika mereka tiada langkahkan kaki ke rumah abadinya.
Semoga bermanfaat tulisan yang satu ini, untuk sahabat yang cita-cita menjadi guru, atau mungkin salah jurusan di jurusan pendidikan, renungkanlah tulisan diatas.
0 Komentar untuk "Siapa Yang Pantas Disebut Guru?"